Minggu, 23 Desember 2012

Masalah penelitian dan Judul Permasalahan PI

 TUGAS 4a


1. Jelaskan pernyataan berikut : “ masalah penelitian dapat bersumber dari penulis sendiri, orang lain dan buku referensi” !

  1. Penulis Sendiri
     Dalam hal ini peneliti mencari masalah yang bersumber pada pengalaman atau pengamatannya sendiri yang berhubungan dengan bidang yang diteliti.
   Pengalaman pribadi sering pula menjadi sumber bagi diketemukannya masalah penelitian. Pengalaman kehidupan sehari-hari merupakan sumber permasalahan yang tidak pernah ada habisnya, dari pengalaman pribadi yang tertangkap sehari-hari dapat menjadi sumber inspirasi peneliti.
Seringkali kita merasa tidak puas dengan kondisi pengalaman tertentu kemudian muncul pertanyaan tentang hal-hal yang berada dibalik pengalaman tersebut.
    Masalah yang didasarkan pada pengalaman pribadi biasanya terjadi manakala peneliti selau berhadapan dengan masalah yang menuntut penyelesaian terus-menerus atau terkadang mengalami dilema dalam penyelesaiannya. Pengalaman sendiri akan sangat kuat apabila terdapat pengalaman yang sama yang juga dialami oleh orang lain.
    
     2.  Orang Lain

      Dalam melakukan suatu penelitian atau membuat karya tulis seorang penulis mengambil data yang sudah ada dengan kata lain menggunakan data dari hasil penelitian yang dilakukan oleh orang lain, misalnya: ilmuwan atau praktisi.
      Dengan membaca dan mencermati hasil penelitian terdahulu, peneliti  akan dapat menemukan sudut-sudut yang belum tergarap oleh penelitian yang dibaca, atau dapat pula dijumpai adanya  berbagai keberhasilan dan kegagalan dari peneliti terdahulu.
      Dengan mengambil sudut-sudut atau bidang-bidang yang belum tergarap serta kegagalan dan kelemahan penelitian yang telah ada akan memunculkan permasalahan baru yang cukup menarik untuk dikembangkan menjadi permasalahan penelitian yang baru.

      3. Buku Referensi

       Dalam melakukan suatu penelitian atau membuat karya tulis seorang penulis menggunakan data dari berbagai buku yang berkaitan dengan penulisan karya tulisnya tersebut.
     Dari berbagai bahan bacaan di perpustakaan peneliti dapat menemukan sumber permasalahan yang  baik untuk dikembangkan menjadi penelitian, yaitu dengan mengukuhkan teori yang ada dengan mencari bukti baru secara empiris dari data lapangan.
       Buku-buku atau literatur mutakhir yang pada umumnya membahas tentang teori, konsep ataupun metode-metode baru dengan disertai contoh-contoh konkrit akan banyak memberikan masukan kepada para pembacanya untuk menemukan topik-topik permasalahan untuk penelitian.

2. Buatlah 2 (dua) topik permasalah yang menarik anda dan anda rencanakan untuk topik PI/skripsi !

  1.  Pengaruh LDR, CAR, Dan ROA Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta
  2. Analisa Laporan Keuangan untuk menilai kinerja pada PT.X

Jumat, 21 Desember 2012

Kalimat efektif dan Tidak efektif

          
TUGAS 4
 contoh paragraf yang terdapat kalimat tidak efektif :

            Dia datang dengan hanya membawa dirinya sendiri. sejak kemarin dia hanya diam saja. Surat itu mungkin sudah dia baca.entah apa yang ada di pikirannya saat ini. Sejak pagi dia hanya bermenung. Dia pun pergi, dan dia hanya membawa badannya saja. Sungguh sangat benar-benar malang nasib anak itu.


Contoh paragraf yang terdapat kalimat efektif:
        
        Sistem wajib belajar dan sistem ujian dengan standar nasional yang seragam dapat menghasilkan kekayaan sumber daya manusia (penduduk). Dengan sistem itu juga dapat dihasilakn manusia-manusia yang terlatih dan memilki inti kebudayaan. Selain itu, juga dapat diperoleh manusia yang bergairah belajar, dapat dididik, berdisiplin, peka terhadap urusan kemasyarakatan dan kemanusiaan serta manusia yang terlatih bekerja keras.

 


Kamis, 20 Desember 2012

Audit Report (Pemeriksaan Akuntansi)

Yang dimaksud dengan Laporan Audit atau audit report yaitu laporan auditor yang menyatakan bahwa pemeriksaan telah dilakukan dengan norma pemeriksaan akuntan, disertai dengan pendapat mengenai kewajaran atas laporan keuangan perusahaan yang diperiksa, jenis pendapat yang dikenal ialah wajar tanpa syarat (unqualified clean), wajar dengan syarat (qualified), menolak dengan memberikan pendapat (adverse), dan menolak tanpa memberikan pendapat sama sekali (disclaimer).
Beberapa jenis/Type pendapat auditor dalam Laporan Audit, berikut penjelasannya : Type pendapat auditor ada 4 jenis, yaitu :
  • Pendapat wajar tanpa pengeculian (unqualified)
Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum diIndonesia. Ini adalah pendapat yang dinyatakan dalam laporan auditor bentukbaku
  • Bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku  (unqualified + catatan)
Pendapat wajar tetapi ada keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya
  • Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified)
Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.
  • Pendapat tidak wajar (Adverse) / Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer)
Dalam hal ini dibedakan menjadi :
1). Pendapat tidak wajar (Adverse) yaitu Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
2). Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer), yaitu Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan

Sumber: http://tanti175.blog.esaunggul.ac.id/category/auditing-1-pemeriksaan-akuntansi-1/

Rabu, 12 Desember 2012

Sistem Pemungutan Pajak

Sistem Pemungutan Pajak

1). Official Assessment System

Official assessment system adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang.

Ciri-cirinya:
  • Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang berada pada pemerintah (fiskus).
  • Wajib Pajak (WP) bersifat pasif.
  • Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak  oleh pemerintah (fiskus).

2). Self Assessment System

Self assessment system adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak (WP) untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.

Ciri-cirinya:
  • Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib Pajak (WP) sendiri.
  • Wajib Pajak (WP) aktif mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak terutang.
  • Pemerintah (fiskus) tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

3). Withholding System

Withholding system adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak (WP).

Ciri-cirinya:

Wewenang menetukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain pemerintah (fiskus) dan Wajib Pajak (WP)

Tata cara dan Asas Pemungutan Pajak

Tata Cara Pemungutan Pajak

a. Stelsel Pajak

Pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan 3 (tiga) stelsel yaitu:

1). Stelsel Nyata (Riel Stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada objek pajak (penghasilan yang nyata) sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya telah dapat diketahui.

2). Stelsel Anggapan (Fictieve Stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh Undang-undang, misalnya penghasilan suatu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya sehingga pada awal tahun pajak telah dapat ditetapkan besarnya pajak terutang.

3). Stelsel Campuran

Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dengan stelsel anggapan pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan, kemudian pada akhir tahun besar pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.

b. Asas Pemungutan Pajak

1). Asas Tempat Tinggal (Asas Domisili)

Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak (WP) yang bertempat tinggal diwilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak (WP) dalam negeri.

2). Asas Sumber

Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak (WP).

3). Asas Kebangsaan

Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara. Misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan pada setiap orang yang bukan berkebangsaan Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN).

Fungsi dan Sifat Pajak

Fungsi pajak secara sederhana adalah untuk menyelenggarakan kepentingan bersama para warga masyarakat. Berdasarkan ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak dari berbagai definisi, terdapat 2 (dua) fungsi pajak yaitu:

a.  Fungsi Penerimaan (Budgetair)

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
  • Contoh: dimasukkannya pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai penerimaan dalam negeri.

b. Fungsi Mengatur (Regulerend)

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
  • Contoh: dikenakannya pajak yang lebih tinggi terhadap minuman keras dapat ditekan serta demikian pula dengan barang mewah.

3. Pengelompokan Pajak

Pajak dikelompokkan menjadi (Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Ak., Perpajakan, Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta, 2003, Hal. 5.)

a. Menurut Golongannya

1). Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak (WP) dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
  • Contoh: Pajak Penghasilan (PPh).

2). Pajak tidak langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
  • Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

b. Menurut sifatnya

1). Pajak subyektif

Pajak obyektif adalah pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak (WP).
  • Contoh: Pajak Penghasilan (PPh).

2). Pajak Obyektif

Pajak obyektif adalah pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak (WP).
  • Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

c. Menurut Lembaga Pemungutannya
1). Pajak Pusat

Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan membiayai rumah tangga negara.
  • Contoh: Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan bea materai.

2). Pajak Daerah
Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak daerah terdiri atas:

a).Pajak Propinsi
  • Contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

b).Pajak Kabupaten/Kota
  • Contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, dan Pajak Penerangan Jalan.

Pengertian Pajak

Pegertian atau definisi pajak bermacam-macam para pakar perpajakan mengemukakanya berbeda satu sama lain dari waktu ke waktu, meskipun demikian pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk merumuskan pengertian pajak sehingga mudah dipahami.

pengertian pajak, yang salah satu pengertian itu dinyatakan oleh R, Santoso Brotodiharjo dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum Pajak yang dirangkum oleh Waloyu dalam bukunya Perpajakan Indonesia yang berbunyi sebagai berikut :

 
“Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”. (Waluyo, Perpajakan Indonesia, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta, 2005, Hal 2)

Sebagai satu perbandingan akan diuraikan pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro, Prof, Dr, S.H.  adalah sebagai berikut :

“ Pajak adalah iuran rakyat kepada Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak dapat jasa timbal balik (konsentrasi), yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”. (Prabowo, Yusdianto, Akuntansi Perpajakan Terapan, Grasindo, Jakarta, 2004, Hal 1)

Selasa, 04 Desember 2012

Contoh Paragraf Generalisasi , Analogi dan sebab akibat (kausalitas)


TUGAS 3~

Contoh Paragraf Generalisasi :

        Direktur Utama PT.KOMPUTER JAYA Mustafa Abubakar memperkirakan bahwa kekurangan komponen IC di sejumlah daerah tidak akan mengganggu stok komponen IC nasional. Bahkan, rencana impor 2007 akan diundur untuk 2008 karena produksi komponen IC dalam negeri dalam beberapa bulan mendatang mencukupi. Mustafa menjelaskan bahwa stok komponen IC per Juli 2012 sebanyak 1,63 juta komponen cukup untuk kebutuhan mahasiswa selama 7 bulan. Rencana pengadaan 1,8 juta komponen tahun ini sudah terpenuhi 1,53 juta komponen dari pembuatan pabrik. Impor komponen IC 2012 diperkirakan hanya 1,3 juta komponen, lebih sedikit 200.000 komponen dari rencana impor tahun 2012. Dengan demikian, cadangan komponen nasional masih dapat mencukupi kebutuhan mahasiswa dan tidak perlu dikhawatirkan sampai akhir 2012. 

Contoh Paragraf Analogi :

        Perubahan alam semesta yang mengembang dapat dijelaskan dan disimpulkan dari apa yang terjadi pada komputer yang tersambung ke WIFI. Sebelumnya, komputer itu di koneksikan. Ketika komputer terkoneksi, jaringan pada pada komputer tersebut akan berubah. Semakin banyak jaringan yang kita dapat maka akan semakin cepat prosses internet yang kita sedang jalankan.

Contoh Paragraf sebab akibat(kausalitas) :

        Kesalahan yang terjadi dalam suatau database dapat mengakibatkan suatu program tidak dapat bekerja sesuai yang diinginkan. Hal ini dikarenakan ketidaktelitian dan kesalahan penginputan. Jika dalam database terdapat kesalahan baik format maupun isinya maka dampaknya akan sangat merugikan bagi pengguna database tersebut.



Senin, 03 Desember 2012

Neraca Modal (Capital Account)


     Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahan-perubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang (seperti saham, obligasi dan real estate) suatu negara, Yang meliputi :
  •  Arus modal masuk tercatat sebagai kredit karena suatu Negara menjual aset berharga kepada pihak asing untuk memperoleh uang tunai.
  • Arus modal keluar tercatat sebagai debit karena suatu Negara membeli asset berharga dari pihak asing (luar negeri).
  • Transaksi-transaksi neraca modal diklasifikasi sebagai investasi portfolio, langsung atau jangka pendek.
       Untuk dapat membeli aset luar negeri diperlukan valuta asing, dengan demikian arus modal neto menggambarkan demand terhadap valuta asing. Nilai valuta asing ditentukan oleh demand valas untuk membeli barang-barang dan jasa dan demand terhadap valas untuk membeli aset. Neraca Modal adalah ukuran investasi jangka pendek dan jangka panjang suatu negara, termasuk investasi langsung luar negeri dan investasi dalam sekuritas.

Cadangan Devisa Negara (Official Reserves Account)

Mengukur perubahan-perubahan dalam cadangan internasional yang dimiliki oleh otoritas keuangan suatu negara. Hal ini mencerminkan surplus atau defisit transaksi-transaksi ekonomi neraca berjalan dan meraca modal suatu negara yang dihasilkan dengan cara mencari nilai selisih (netting) dari cadangan aset dan cadangan hutang. Cadangan devisa terdiri dari :
a) Cadangan internasional yang terdiri dari emas dan aset luar negeri yang dapat diperdagangkan.
b) Peningkatan dalam tiap aset tercatat sebagai debit
c) Penurunan cadangan aset tercatat sebagai kredit
d) Ukuran-ukuran Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran dapat disusun dengan mengkombinasi pos-pos neraca pembayaran
berikut :
  1. Basic balance focus pada transaksi-transaksi yang dianggap penting bagi kesehatan ekonomis valuta. Basic balance menyeimbangkan neraca berjalan dan arus modal jangka panjang, namun tidak mengikutsertakan arus modal jangka pendek, seperti deposito deposito bank yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor temporer; kebijakan moneter jangka pendek, perubahan-perubahan dalam suku bunga dan antisipasi-antisipasi fluktuasi valuta. Basic balance menekankan trend jangka waktu yang lebih panjang pada neraca pembayaran.
  2.  Net liquidity balance (neraca likuiditas neto) atau neraca keseluruhan meliputi basic balance ditambah arus modal jangka pendek tidak likuid pihak swasta dan error and omission. Neraca Keseluruhan mengukur perubahan pinjaman pihak swasta domestik atau pinjaman pihak swasta domestik ke luar negeri yang dibutuhkan untuk mempertahankan pembayaran dalam posisi equilibrium tanpa menyesuaikan cadangan devisa. Arus modal swasta jangka pendek tidak likuid dan error and omission tercatat dalam neraca, sementara aset dan hutang likuid tidak dicatat (dikeluarkan).
  3. Neraca transaksi cadangan devisa menunjukkan penyesuaian cadangan devisa yang akan dibuat untuk mencapai equilibrium neraca. Karena neraca pembayaran harus diseimbangkan, tiap perbedaan yang tidak dapat ditelusuri atas transaksi-transaksi tertentu dicatat dalam statistical discrepancy (selisih yang belum dapat diperhitungkan).
Sumber : http://mitrapelajarcomputer.blogspot.com/2009/02/pengertian-neraca.html

Transaksi berjalan (current account).


      Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka pendek (mencatat transaksi ekspor-impor barang dan jasa), yang meliputi :
  • ekspor dan impor barang-barang dan jasa ekspor barang-barang dan jasa yang diperlakukan sebagai kredit impor barang-barang dan jasa diperlakukan kembali sebagai debit
  •  net investment income tingkat bunga dan dividen diperlakukan sebagai jasa karena merepresentasikan pembayaran untuk penggunaan modal.
  • net transfer (transfer unilateral)meliputi bantuan luar negeri, pemberian-pemberian dan pembayaran lain antar pemerintah dan antar pihak swasta. Net transfer bukan merupakan perdagangan barang dan jasa. Atau dengan kata lain transaknsi berjalan merangkum aliran dana antara satu Negara tertentu dengan seluruh negara lain sebagai akibat dari pembelian barang-barang atau jasa, provisi income atas aset finansial, atau transfer unilateral (misalnya bantuan bantuan antar pemerintah dan antar pihak swasta).
         Transaksi berjalan merupakan ukuran posisi perdagangan intenasional yang luas. Defisit transaksi berjalan menjelaskan arus dana yang keluar suatu negara lebih besar dari dana-dana yang diterimanya.

         Komponen transaksi berjalan meliputi neraca perdagangan dan neraca barang dan jasa.
Transaksi berjalan umumnya digunakan untuk menilai neraca perdagangan. Neraca Perdagangan secara sederhana merupakan selisih/perbedaan antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan.Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus. Sedangkan Neraca Jasa adalah neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran bunga kepada para investor luar negeri dan penerimaan dividen dari investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksitransaksi ekonomi lainnya.

Sumber :  http://mitrapelajarcomputer.blogspot.com/2009/02/pengertian-neraca.html

Neraca Pembayaran


  1. Pengertian
          Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit.
           Transaksi yang dicatat sebagai kredit adalah arus masuk valuta. arus masuk valuta adalah transaksi-transaksi yang mendatangkan valuta asing, yang merupakan suatu peningkatan daya beli eksternal atau sumber dana. Sedangkan transaksi yang dicatat sebagai debit adalah arus keluar valuta. Arus keluar valuta adalah transaksi-transaksi pengeluaran yang membutuhkan valuta asing, yang merupakan suatu penurunan daya beli eksternal atau penggunaan dana.
          Tiap-tiap credit entry (bertanda positif) harus diseimbangkan (balanced) dengan debit entry (bertanda negatif) yang sama. Kedua entries tersebut dikombinasikan untuk menghasilkan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal nasional (dari mana kita memperoleh danadana/ daya beli, dan bagaimana kita mengunakannya). Jadi, total kredit dan debit dari neraca pembayaran suatu negara akan sama secara agregat; namun, dari komponen-komponen neraca pembayaran, mungkin terdapat surplus dan deficit
         Satu-satunya kesulitan riil dalam memahami bagaimana tiap transaksi mempengaruhi neraca pembayaran terletak pada interpretasi dari aset finansial dan hutang kepada pihak luar negeri. Contoh berikut membantu pemahaman tersebut diatas.

Contoh 1.1 : Suatu perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas, pinjaman ini merupakan peningkatan hutang penduduk/perusahaan RI pada pihak luar negeri (Inggris).
Pinjaman ini merupakan suatu credit entry pada neraca pembayaran. Debit entry yang sama akan diklasifikasikan sebagai suatu peningkatan dalam kepemilikan aset financial luar negeri, yaitu rekening bank debitor RI (yang didenominasi) dalam sterling merupakan suatu aset.
Memiliki aset dalam valuta asing sama seperti memberikan pinjaman jangka pendek kepada negara lain.
  • Komponen Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran dapat dipecah ke dalam beberapa kategori yaitu; transaksi berjalan (current account), neraca modal (capital account), dan cadangan devisa negara (official reserves account)

SUMBER : http://mitrapelajarcomputer.blogspot.com/2009/02/pengertian-neraca.html

Neraca Saldo


  1. Pengertian

         Neraca saldo ialah suatu daftar yang berisi saldo-saldo sementara setiap akun buku besar pada suatu saat tertentu.  Kapan neraca saldo itu disusun? Neraca saldo biasanya disusun pada akhir periode akuntansi, yang bertujuan untuk memeriksa kesamaan jumlah saldo debet dengan saldo kredit. Untuk jelasnya Anda amati contoh neraca saldo berikut ini. 
  •  Bentuk Neraca Saldo
          Neraca berbentuk suatu daftar yang di dalamnya berisi nama perusahaan (nama) Neraca Saldo, periode akuntansi, dan format dengan lajur (kolom) terdiri dari no. akun, akun, debet dan kredit.
Neraca merupakan pintu gerbang bagi saya untuk mengerti apa itu akuntasi karena dengan memahami neraca maka akan jauh lebih mudah untuk mengerti tentang hal-hal yang berkaitan dengan akuntansi seperti laporan laba-rugi, buku besar, neraca saldo, jurnal umum atau laporan perubahan modal dll. Artikel ini saya tulis ketik dengan tujuan agar ilmu saya tidak “karatan” dan semoga berguna bagi orang lain yang ingin memahami neraca, ini adalah pemahaman dan strategi yang saya gunakan untuk belajar akuntansi karena saya sendiri bukan seorang ahli akuntansi maka mohon dikoreksi jika ada kesalahan dan semoga berguna bagi yang membutuhkan
Neraca juga sering disebut sebagai laporan posisi keuangan atau balance sheet apakah neraca hanya diperlukan bagi perusahaan-perusahaan besar atau hanya bagi para praktisi akuntansi saja bagaimana dengan para profesional seperti pelaku usaha kecil dan menengah atau bahkan bagi pelaku bisnis online, apakah mereka tidak perlu memahami neraca kalau menurut saya, mereka perlu memahami neraca karena dengan memahami neraca mereka dapat mengetahui posisi riil keuangan mereka seperti berapa besar kas, modal, hutang, kewajiban, piutang, aset, depresiasi, aktiva dan pasiva dan yang terpenting adalah menggunakan informasi yang ada dalam neraca tersebut sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan, tapi tantangan selanjutnya adalah bagaimana cara membuat neraca bagi yang tidak mempunyai catatan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum atau sebuah skill yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan, ini bisa diatasi dengan menyewa seorang akuntan publik atau kalau terlalu mahal bisa menyewa jasa seorang akuntan yang telah berpengalaman untuk menyusun laporan keuangan, atau bisa dengan belajar sendiri cara membuat sebuah laporan keuangan sehingga bisa menyusunnya sendiri, karena sebuah bisnis tentu memerlukan sebuah sistem catatan keuangan yang bagus tidak memandang apakah perusahaan tersebut merupakan perusahan kecil, menengah, perseorangan, perusahaan publik, atau pelaku bisnis online.

SUMBER : http://mitrapelajarcomputer.blogspot.com/2009/02/pengertian-neraca.html

Sistem Pencatatan Persediaan

Sistem pencatatan persediaan yang lazim digunakan ada dua macam yaitu:
  1. Sistem fisik (physical inventory system)
    1. Sistem Perpetual (perpetual inventory system).

Sistem Fisik (Physical Inventory System)

    Sistem persediaan fisik atau periodik adalah sistem dimana harga pokok penjualan dihitung secara periodik dengan mengandalkan semata-mata pada perhitungan fisik tanpa menyelenggarakan catatan hari ke hari atas unit yang terjual atau yang ada ditangan. Sistem fisik digunakan untuk menentukan jumlah kuantitas persediaan barang dan dilakukan pada akhir periode akuntansi. Cara perhitungan harga pokok penjualan dilakukan seperti berikut ini :
Pesediaan Awal                                  xxx
Pembelian                                            xxx  +
Barang tersedia untuk dijual               xxx
Persediaan Akhir                                 xxx
Harga Pokok Penjualan                       xxx
                                                            ===
Ciri-ciri sistem fisik atau periodik adalah sebagai berikut :
  • Pemasukan dan pengeluaran persediaan tidak dicatat dan tidak diperhitungkan dalam  suatu catatan tertentu.
  • Pembelian barang dicatat dengan mendebit rekening pembelian bukan persediaan barang.
  • Perhitungan persediaan akhir sekaligus digunakan untuk perhitungan harga pokok penjualan dengan menggunakan jurnal penyesuaian.

Sistem ini cukup sederhana dan mudah diterapkan, tetapi kurang baik untuk pengawasan persediaan, karena kekurangan persediaan yang hilang tidak dapat dideteksi dan manajemen tidak memiliki alat untuk mengetahui jumlah persediaan setiap saat.


Sistem Perpetual (Perpetual Inventory System)

      Sistem persediaan perpetual adalah suatu sistem yang menyelenggarakan pencatatan terus-menerus yang menelusuri persediaan dan harga pokok penjualan atas dasar harian. Perkiraan persediaan didukung dalam kartu-kartu pembantu persediaan (kartu persediaan). Kartu persediaan digunakan untuk mencatat transaksi setiap jenis persediaan, memuat nama barang, tempat penyimpanan barang, kode barang dan kolom-kolom yang dipakai untuk mencatat transaksi adalah tanggal, pembelian (pemasukan), penjualan (pengeluaran) dan sisa atau saldo persediaan. Berikut

contoh kartu persediaan :
Nama perusahaan : Jenis barang         : Kode barang  : Gudang          :
Tgl.
Pembelian
Penjualn
Saldo
Unit
Harga
Jumlah
Unit
Harga
Jumlah
Unit
Harga
Jumlah
                   











Ciri-ciri pengelolaan persediaan dengan sistem perpetual adalah sebagai berikut :
  • Setiap terjadi pembelian barang dicatat dengan mendebit rekening persediaan barang.
  • Setiap terjadi pengeluaran barang (penjualan) dicatat mengkredit persediaan sejumlah harga pokok penjualan.
  • Setiap saat dapat diketahui jumlah kuantitas sisa atau saldo persediaan.

     Sistem perpetual memudahkan dalam penyusunan neraca dan laporan perhitungan laba rugi karena penentuan persediaan akhir tidak perlu lagi menghitung fisiknya tetapi perhitungan fisiknya tetap dilakukan untuk tujuan pengawasan terhadap persediaan barang.

SUMBER : http://andicarissa.wordpress.com/2011/12/21/perhitungan-nilai-persediaan-dengan-metode-fifo-dan-lifo/

Pengertian dan Klasifikasi Persediaan


    " Persediaan adalah suatu jenis aktiva atau barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau badan usaha (saat) tertentu, yang akan dijual kembali atau akan dikonsumsi (dipakai) dalam operasi normal perusahaan. (F.X. Sudarsono ; 1996,106)."

    “ Persediaan adalah pos harta yang ditahan untuk dijual dalam kegiatan usaha yang biasa atau barang yang dikonsumsi dalam produksi barang yang akan dijual. (Kieso dan Weygandt ; 1995,491).”
Sedangkan menurut “ Radiks Purba (1995,159) dilihat dari segi neraca, persediaan adalah barang atau bahan yang masih tersedia pada tanggal neraca, yang dapat segera dijual atau digunakan (dikonsumsi) atau diolah dahulu (manufaktur) kemudian dijual.”

       Pengertian persediaan untuk jenis barang tertentu bagi perusahaan yang satu tidak sama dengan perusahaan yang lain, misalnya aktiva berupa : mobil, mesin-mesin pabrik merupakan aktiva tetap bagi perusahaan manufaktur namun bagi perusahaan perdagangan mobil dan mesin-mesin pabrik aktiva jenis tersebut merupakan persediaan.

       Persediaan barang diklasifikasikan sesuai dengan jenis usaha perusahaan tersebut. Dalam perusahaan perdagangan persediaan barang merupakan aktiva dalam bentuk siap dijual kembali dan yang paling aktif dalam operasi usahanya. Sedangkan dalam perusahaan pabrikasi atau manufaktur, persediaan barang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Terdapatnya klasifikasi persediaan yang berbeda antara perusahaan perdagangan dengan perusahaan manufaktur adalah karena fungsi dua perusahaan itu memang berbeda.
      
       Fungsi perusahaan perdagangan adalah menjual barang yang diperolehnya dalam bentuk sudah jadi. Dengan kata lain, tidak ada proses pengolahan seandainya terjadi pengolahan maka pengolahan tersebut terbatas pada pembungkusan atau pemberian kemasan agar barang lebih menarik selera konsumen. Sedangkan fungsi perusahaan manufaktur adalah mengolah bahan mentah menjadi produk selesai.

SUMBER : http://andicarissa.wordpress.com/2011/12/21/perhitungan-nilai-persediaan-dengan-metode-fifo-dan-lifo/